Tual, Lintas-Timur.com – Sejarah Pergerakan organisasi banyak yang telah banyak melahirkan banyak para tokoh Nasional di Negara ini, salah satunya Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Pernyataan ini disampaikan Pejabat Walikota Tual Ahmad Yani Renuat S.Sos, M.Si, MH saat menghadiri konferensi cabang ke-8 sekaligus Hari lahir PMII ke 64 yang berlangsung di Pondopo pada Kamis 18/4/24.
Dalam amanatnya, ke tokohan para kader PMII hendaknya bisa menularkan dan menjadi contoh yang harus di teladani serta menjadi motivasi bagi para kader PMII di daerah ini.
Lanjut Renuat, para kader tentunya memberikan yang terbaik dalam menata kualitas diri dalam berbagai persoalan termasuk menata diri dalam ke Iman-an dan ke taqwaan termasuk pengembangan ilmu pengetahuan yang di miliki.
Pemerintah Kota Tual, menyampaikan selamat hari lahir PMII ke 64, sehingga dengan bertambahnya usia dapat menambah pendewasaan serta eksistensi kader, sehingga terus berkontribusi dalam menjalin kemitraan dengan Pemerintah Daerah Kota Tual.
Menyinggung kondisi Kamtibmas antara kelompok yang bertikai di Fiditan, Pemerintah Daerah merasa terganggu dengan kejadian itu, sehingga dirinya mengajak seluruh organisasi termasuk PMII agar bersama saling bergandengan tangan dalam mengatasi konflik tersebut, pinta Renuat.
Renuat bilang, Berbagai upaya pun di lakukan, dimana Pemda bersama TNI dan Polri berupaya guna mewujudkan Kota Tual yang harmonis, aman dan damai dengan mengedepankan filosofi para leluhur “Manut Ain Mehe Tilur, Vuut Ain Mehe Ngivun Vun”.
Renuat juga mengajak OKP Cipayung agar kiranya merangkul dan melibatkan anak muda, remaja di lingkungan sekitar agar terlibat dalam setiap kegiatan keagamaan dan aksi sosial lainya.
Tentunya dengan melibatkan para pemuda pada setiap lingkungan, setidaknya dapat mengalihkan setiap perhatian mereka dengan kegiatan yang menghabiskan waktu nongkrong di jalan serta mabuk-mabukan, beber Renuat.
Berbagai konflik sosial yang terjadi akhir-akhir ini akibat pergaulan bebas, nongkrong di jalan, meminum minuman keras serta minimnya pengawasan dan bimbingan orang tua terhadap anaknya, tegas Renuat.(**)