Ming. Sep 8th, 2024

Jasmono, Berdasarkan Riset BPN, Pemkab Malra Termasuk Daerah Rentan Rawan Pangan

Langgur, Lintas-Timur.com – Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara merupakan salah satu daerah dari 11 Kabupaten Kota di Provinsi Maluku yang masuk dalam daftar rentan rawan pangan Nasional.

Hal ini di ungkapkan Pejabat Bupati Malra Drs. jasmono M.Si saat membuka kegiatan Sidang Klasis GPM Kei Besar ke – 47 yang berlangsung di Ohoi Ohoirenan pada Minggu 14/4/24.

Kata Jasmono, masuknya Kabupaten Malra sebagai daerah yang rentan terhadap rawan pangan, berdasarkan data Badan Pangan Nasional (BPN) pada tahun 2023.

Kondisi ekonomi global, nasional dan regional sangat berdampak pada daerah-daerah dalam beberapa tahun terakhir ini sehingga mengalami pertumbuhan ekonomi yang agak lambat, termasuk Malra.

Ketidak pastian akibat instabilitas geo politik seperti terjadinya perang Rusia-Ukraina, Israel-Palestina, adanya ketegangan laut Cina Selatan termasuk stabilitas geo ekonomi perang dagang Amerika-Cina yang mengakibatkan lambatnya perekonomian baik makro mau pun mikro terhambat, terang Jasmono.

Saat ini, persoalan rentan rawan pangan ini, sejatinya merupakan masalah yang sangat urgen serta merupakan isu sentral yang harus menjadi perhatian dan di atasi secara bersama-sama.

Perlu di ketahuan, sesuai data BPN Malra masuk dalam rentan rawan namun lebih tepatnya pada wilayah Kei Besar ini yang memiliki rentan paling tinggi jika di bandingkan dengan Kei Kecil.

Kita memang masih memiliki ketersediaan Pangan, namun sebagian besar berasal dari daerah lain, akibat ketersediaan bahan pangan lokal kita yang masih terbatas.

Untuk itu, melalui momentum pelaksanaan sidang Klasis GPM Kei Besar ini kiranya dapat menjadikan materi persidangan dalam pembahasan terkait ketahanan pangan.

Jasmono minta, kiranya potensi perekonomian daerah ini dapat di optimalkan serta di manfaatkan guna peningkatan perekonomian wargan di wilayah ini.

Pemerintah Daerah pada dasarnya akan selalu membuka ruang diskusi serta berkolaborasi, dan bekerjasama yang baik akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Jasmono dalam kesempatan itu mengajak seluruh komponen masyarakat terutama warga GPM secara aktif guna mendorong pembinaan generasi muda, karena ini menjadi urgen tersendiri dalam dinamika dunia saat ini.

Pengaruh budaya luar menjadi menjadi trend seakan tanpa batas dimana anak muda sangat rentan kurang paham atau pun polla hidup yang jauh dari nilai-nilai moral dan etika, pinta Jasmono.(**)

Related Post