Kam. Sep 19th, 2024

Jasmono : Himbau OPD Lingkup Pemda Malra Kampanyekan Program B2SA

Langgur, Lintas-Timur.com – Gerakan Pangan Murah yang terlaksana secara Nasional yang di laksanakan di Kabupaten Maluku Tenggara harus memprioritaskan masyarakat yang kurang mampu.

Harapan ini di sampaikan Pejabat Bupati Malra Drs. Jasmono M.Si saat membuka kegiatan Gerakan Pangan Murah yang berlangsung di halaman kantor Ketapang Malra Senin 1 April 2024.

“Ya saya mengharapkan kiranya dalam kondisi seperti ini terutama menjelang hari lebaran Idul Fitri 1445 H, dapat memprioritaskan pada masyarakat kurang mampu, ucap Jasmono.

Selain kegiatan Pangan Murah, Pemerintah Kabupaten Malra tepatnya pada tanggal 2 April 2024 akan melaksanakan pasar murah yang berlangsung di gedung serba guna.

Semua langkah yang dilakukan ini bermaksud guna menjaga ketersediaan kebutuhan bagi masyarakat menjelang hari raya Idul Fitri ini.

Menurut Jasmono, kenaikan harga kebutuhan pokok ini memang merata secara nasional sehingga dengan adanya Gerakan Pangan Murah ini diharapkan dapat membantu masyarakat kurang mampu.

Selain itu para pedagang di harapkan dapat menahan dirinya untuk tidak membeli barang dengan kebutuhan besar dan kemudian menjual kembali, sehingga kegiatan ini benar-benar menyentuh masyarakat kurang mampu, pinta Jasmono.

Menurutnya, hingga saat ini ada beberapa kebutuhan pokok mengalami kenaikan harga yang lagi melonjak yakni komoditi pangan yang berdampak pada kenaikan inflasi daerah, seperti beras, cabe dan ikan namun di harapkan kembali normal seperti waktu sebelumnya.

Upaya ini pun perlu mendapat dukungan dari instansi terkait, sehingga di harapkan dapat membantu sedia akan kita juga mengharapkan instansi terkait juga dapat membantu masyarakat dalam masalah ketahanan pangan melalui penyuluhan dan pemanfaatan lahan dan pekarangan rumah yang di tanami taman dengan nilai produktifitas tinggi.

Menurut Jasmono, terkait peningkatan inflasi di daerah seperti cabe dan sayur-sayuran p
Terhadap Peningkatan inflasi di daerah misalnya cabe dan sayur-sayuran dalam rangka pengendalian inflasi kita juga Pemda sementara melakukan kerjasama dengan Kabupaten Maluku Tengah di mana cabe harga tertinggi berkisar 5000 sampai 15.000 sementara melakukan kerjasama dengan Kabupaten Maluku Tengah.

Hal ini di lakukan mengingat harga kebutuhan di daerah kita Ini masih cukup tinggi, sehingga dengan cara ini dapat mengurangi inflasi dengan harga terjangkau murah, harapnya.

Jasmono dalam kesempatan itu menghimbau OPD agar mengkampanyekan gerakan B2SA atau Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman, sebagai upaya peningkatan gizi keluarga dalam rangka penekanan angka Stunting bagi anak-anak Malra yang cedas.

Pada bulan Desember tahun 2023 Kabupaten dalam penanganan Stunting mengalami penurunan, dari 16,05% menjadi 16,00% namun ini belum signifikan, karena sesuai target nasional harus pada posisi 14,00%.

Olehnya itu secara akumulatif, Malra hanya membutuhkan penurunan Stunting pada tahun 2024 ini sebesar 02,00%, dan target ini sampai bulan Desember 2024 mendatang akan tercapai, ungkap Jasmono.(**)

Related Post