Jum. Okt 18th, 2024

Peringati Hut SD Naskat Mathias 3 Langgur Ke-21 Ini, Pesan Pejabat Bupati

Langgur, Lintar-Timur.com – Lembaga pendidikan yang pertama kalinya berdiri di Kepulauan Kei adalah Katolik yang pada saat itu di bangun oleh misionaris Belanda.

Pernyataan ini di sampaikan Pejabat Bupati Maluku Tenggara Drs. Jasmono M.Si, dalam sambutanya pada peringatan Hut SD Naskat Mathias 3 Langgur pada Sabtu 20/1/24.

Turut hadir pada peringatan tersebut Wakil Uskup wilayah perwakilan Kei Kecil, Pejabat Sekertaris Daerah (Sekda) Ketua Asti Dharma Maluku, Kepala Dinas Pendidikan beserta Kepala OPD lainya dalam lingkup Pemda Malra.

Selaku insan ciptaan Tuhan, patutlah kita mensyukuri karena atas perkenaanya maka kita dapat berkumpul di tempat ini dalam rangka merayakan 21 tahun hari jadinya SD Naskat Mathias 3 Langgur.

Untuk itu selaku Pejabat Bupati mewakili Pemerintah Daerah dan Masyarakat Maluku Tenggara menyampaikan selamat memperingati Hut SD Naskat Mathias 3 ini.

Kata Pejabat Jasmono, sebagai lembaga pendidikan yang di bangun oleh misionaris Belanda pada saat itu hanyalah dengan satu tujuan yakni guna mencerdaskan mayarakat Evav melalui institusi pendidikan.

Selain itu misionaris Belanda juga mendirikan saran kesehatan yang hingga saat ini di kenal oleh masyarakat Kei yakni rumah sakit hati Kudus langgur.

Kata Jasmono, teringat kata-kata terakhir Monsenyur Joannes Aerts saat di introgasi Jepang sebelum di tembak mati, dalam sebuah artikel di katakan :

“kami datang semata-mata demi kepentingan agama dan bukan politik, kami datang untuk mengajarkan penduduk di sini untuk mengenal Tuhan, dan menghargai pemangku kekuasaan yang memimpin mereka, selanjutnya untuk mendidik anak-anak dan kaum muda, menolong yatim-piatu dan orang sakit”.

Ini sebuah artikel yang menggambarkan betapa besar rasa cinta para Misionaris untuk tanah Kei dan Umatnya, kini mereka telah gugur namun karya merek akan tetap di kenang.

Untuk itu Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tenggara mengapresiasi setinggi-tingginya bagi para Misionaris yang telah gugur di hirarki gereja atas jasa mereka dalam memajukan pendidikan dan kesehatan di daerah ini.

Semua pengorbanan ini tidak dapat di balas nilai materi sebesar apa pun, namun ungkapan terima kasih ini dapat mewakilkan penghargaan kami atas karya baik di tanah Kei ini.

Jasmono bilang, SD Naskat Mathias 3 di bawah yayasan Asti Dharma baru menginjakan kaki 21 tahun, namun semangat tuan Pastor Mathias Bun yang di pakai untuk persekolahan ini menyemangati aktifitas Katolik sejak puluhan tahun yang lalu.

Untuk itu, semangat ini di harapkan terus hidup, sehingga kualitas pendidikan persekolahan yang telah di akui berbagai kalangan dapat terus ada dan terus melahirkan peibadi-pribadi yang luar biasa berkarakter tangguh dan memiliki kecerdasan intelektual, spiritual dan emosional, serta sosial yang tinggi, pinta Jasmono.

Untuk itu Jasmono berharap, perayaan 21 tahun SD Naskat Mathias 3 ini bukan sekedar serimonial belaka, melainkan kedepan SD Naskat Mathias 3 ini akan tampil sebagai sekolah dasar yang unggul dari berbagai hal sehingga dapat menopang visi dan misi Pemerintah dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dan berkarakter, cetusnya.(**)

Related Post