Kam. Sep 19th, 2024

Dispar Gelar Pelatihan Inovasi dan Higienitas Guna Pengembangan Kuliner Di Malra

Langgur, Lintas-Timur.com – Dinas Pariwisata Kabupaten Maluku Tenggara melalui Dinas Pariwisata (Dispar) melaksanakan kegiatan pelatihan guna meningkatkan dan pengembangan serta kebersihan sajian kuliner bagi para pegiat wisata dan konsumen.

Pernyataan tersebut di sampaikan Pejabat Sekretariat Daerah (Sekda) Kabupaten Malra saat membuka pelatihan kuliner yang di gagas Dispar Malra pada Kamis 13/6/24.

Ubro pada kesempatan itu mengatakan, Pengembangan pariwisata bukan hanya menjadi tanggung jawab serta kewajiban dinas atau suatu lembaga, namun merupakan tugas bagi semua pihak baik pemerintahan, swasta maupun masyarakat, cetus Ubro.

Menurutnya peningkatan ekonomi yang inovatif pada bagian kuliner atau makanan bertujuan mengajak seluruh stakeholder untuk selalu memperkenalkan kuliner nusantara yang
Bermacam-macam, dan layak konsumsi.

Kepulauan Kei, kabupaten Maluku Tenggara mempunyai satu jenis simbol atau ciri khas yaitu enbal, diolah dari ubi-ubian beracun menjadi makanan pokok yang aman, juga tersedia cukup banyak varian dan cita rasa.

Tidak lupa dengan salah satu hasil produksi dari daerah ini yaitu pisang enbal yang disebut pisang goreng sianida oleh Sandiaga Uno yang merupakan menteri pariwisata Indonesia.

Lebih lanjut kata Ubro, dengan memperlihatkan berbagai kuliner tentunya kita juga perlu memperhatikan dari sisi kebersihan, kualitas serta pengemasan, karena pariwisata merupakan zona andalan dan berperan penting sebagai donatur atau pemasok devisa negara.

Menurut Ubro, esensinya zona pariwisata mengakibatkan persaingan tingkat luar negeri semakin selektif, sehingga hasil yang diinginkan agar dapat lebih mengembangkan produk dan pertunjukan lokawisata yang bermutu.

Selain itu, pariwisata di Maluku Tenggara memiliki keterampilan dan daya tarik tersendiri melalui adat dan budaya yang diadakan setiap tahunnya yakni pesona Meti Kei, bahkan di daerah ini tersendiri di sebut-sebut sebagai surga tersembunyi pada tahun 2017 yang lalu, cetusnya.

Di harus di sadari jika yang sangat membanggakan untuk Kabupaten Maluku Tenggara yaitu masuk dalam 50 besar (ADWI) Anugerah Desa Wisata Indonesia diantaranya: Desa wisata Ngilngof, Desa Wisata Soinrat dan Desa wisata Letvuan, ujar ubro.

Untuk itu, guna lebih mengoptimalkan potensi pariwisata kita perlu di dukung dengan sektor ekonomi yang kreatif dan inovatif, yang di dalamnya terdapat 17 sub bidang ekonomi yang menjadi dasar pokok perekonomian nasional dan daerah.

Harapannya kita memerlukan kebersamaan dari semua pihak perekonomian daerah untuk lebih memotivasi karya-karya yang lebih besar, tutup Ubro.(Yani)

Related Post