Jum. Okt 18th, 2024

Masjid Indar Alam Di Ohoi Marfun, Bukti Masuknya Islam di Kepulauan Kei

Langgur, Lintas-Timur.com – Mungkin banyak yang tidak dapat mengetahui termasuk masyarakat di kepulauan Kei, namun sejumlah fakta akan menjadi pembenaran terkait pertama kalinya masuknya agsma Islam di Kepulauan Kei.

Fakta yang tidak bisa terbantahkan adalah terdapat satu bangunan Masjid Tua berukuran 4×6 meter persegi, satu Al-Quran, Tasbi serta kuburan Tua yang di ketahui bernama H. Muhammad Alifiru.

Singkat cerita pada tahun 2020 lalu, gabungan keluarga baik Islam, Kristen dari Ohoi Marfun, Ohoi Semawi, Ohoi Wain, Kecamatan Kei Kecil Timur, Kabupaten Maluku Tenggara dan keluarga Islam Ohoi Ngadi Kota Tiual, berupaya membangun kembali Masjid Tua tersebut, namun pada bulan Mei tahun 2024, Masjid tersebut pun kembali roboh akibat dimakan rayap.

Kisah ini terkuak setelah salah satu tokoh pemuda Ohoi Marfun, Nerius Rahabav kembali dari Ambon bulan Mei tahun 2024 lalu.

Rahabav mengisahkan, dalam tidur didatangi sosok orang tua dengan berbadan tegap lengkap berjubah putih dan berjenggot putih panjang meminta untuk segera menengok tempat mereka.

Ke esokan harinya Rahabav mendatangi lokasi Masjid Tua ini dengan mengajak tiga orang temanya berinisial IB, SN dan SF.

Namun setibanya mereka, masjid tersebut telah roboh termakan rayap.

Singkat cerita atas niat baik dan tulus, Rahabav yang beragama Katolik berupaya mencari uang bahkan sempat menggunakan tabungan anak, yang awalnya di persiapkan guna bekal anak perempuan yang akan melaksanakan PKL di Kementerian Kominfo di Jakarta.

Setelah itu dirinya membelanjakan sejumlah material berupa 60 lembar daun zeng, dengan harga Rp. 55.000, per lembar, paku 5 cm, 7 cm, 10 cm dan paku 12 cm serta paku zeng 3 kilogram, termasuk memberikan uang kepada penjaga makam bernama Alokasi Ditubun, untuk mempersiapkan kayu besi yang digunakan untuk tiang Masjid dan kayu rep matoa untuk digunakan sebagai penutupan masjid.

Selain itu Rahabav juga membeli semen, pasir dan batu tella sebanyak 500 buah untuk menutup Masjid Indar Alam.

Intinya bermodalkan biaya sendiri, Rahabav berupaya dapat menyelesaikan pembangunan Masjid Indar Alam.

Dalam proses pembangunan Masjid Indar Alam ini, sempat terjadi selih pendapat dengan Istri, mengingat anaknya yang hendak PKL di Kementerian Kominfo Republik Indonesia membutuhkan biaya, namun dengan niat dan kemauan yang keras proses pembangunan terus berlangsung.

Saat ini, Rahabav sementara berada di Jakarta guna mengurus anaknya yang hendak PkL namun sempat di tolak di Kominfo RI.

Dalam posisi dilematis antar anak PKL dan membangun Masjid, serta bermodalkan sebuah keyakinan dari jauh dirinya menginstruksikan agar segera Masjid itu segera ditutup, mengingat sudah masuk musim hujan.

Malam setelah penutupan atap Masjid, dirinya memberanikan diri mengirim pesan singkat WhatsApp ( WA) kepada pejabat Kementerian Kominfo, atas kuasa Tuhan dan Leluhur Kei dirinya di minta hadir di Kementerian Kominfo RI jam 14.00 WIB, untuk mendengar langsung informasi soal jadi atau tidak dua Siswi SMK Siwalima Langgur melaksanakan PKL di Kementerian Kominfo RI.

Bersamaan dengan pertemuan, bersama Pejabat Kominfo, ada telepon dari lokasi Masjid Indra Alam, ditengah hutan Ohoi Semawi dan Ohoi Marfun, kalau Masjid sudah ditutup dengan atap daun zeng.

Ada keajaiban yang di rasakan Rahabav, karena sebelumnya sudah bertemu pejabat Kominfo, namun Kementerian Kominfo RI menolak dua siswi yang hendak magang di Kominfo RI.

” Namun atas kuasa Tuhan dan Leluhur Kei, ketika saya terima telepon Masjid Indar Alam sudah ditutup daun zeng, bersamaan itu Koordinator Pejabat Kepegawaian Kementerian Kominfo RI memegang tangan saya dan menyatakan kedua siswi SMK Siwa lima Langgur diterima PKL di Kementerian Kominfo RI, karena sudah datang jau dari daerah, ” Ungkapnya.

Kejadian ini, kata Rahabav, adalah sebuah fakta bukan rekayasa, sebab semua ini terjadi karena ada campur tangan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa dan para Leluhur Kei yang sangat baik serta luar biasa.(**)

Related Post