Jum. Sep 20th, 2024

9 Negara Iku Ambil Bagian Dalam Sail To Indonesia Rally Tahun 2024, Penjelasan Jasmono

Kepulauan Kei Memiliki 76 lokasi Wisata, Wajar Kalau Disebut Surga Tersembunyi, Butuh Waktu Yang Cukup Agar Dapat Menemukanya

 

Langgur, Lintas-Timur.com – Ohoi/Desa Debut Kabupaten Maluku Tenggara merupakan satu-satunya lokasi yang kembali mendapat kepercayaan sebagai tuan rumah Ivent Perahu Layar (Yacht Rally) Sait To Indonesia Rally 2024, yang di buka Pejabat Bupati Drs. Jasmono, M.Si, pada Selasa 2/7/24.

Jasmono dalam sambutanya mengajak seluruh warga masyarakat guna mensyukuri karena Ohoi Debut sebagai pintu masuk entry poin pelaksanaan Sail To Indonesia Rally tahun 2024.

Sait to Indonesia tahun 2024 ini melibatkan 9 Negara dengan jumlah peserta sebanyak 135 orang yang ikut ambil bagian.

Lebih lanjut kata Jasmono, peserta yang terdiri dari 135 orang ini akan di bagi dalam 2 gelombang yakni gelombang pertama dari tanggal 1 sampai 3 Juli 2024 sementara gelombang ke 2 pada tanggal 15 sampai 21 Juli 2024 mendatang.

Suatu harapan dengan pelaksanaan perahu layar Sail To Rally ini, kiranya menjadi tuan rumah yang baik bagi para wisatawan, sehingga melalui moment ini pariwisata Maluku Tenggara dapat tumbuh dan berkembang dan dapat mengakselerasi pembangunan di daerah ini, pinta Jasmono.

Jasmono menyebutkan, jika wilayah Kepulauan Kei ini sangat strategis serta banyak mendapat tempat di hati para wisata budaya, wisata religi, wisata kuliner dan wisata Mancanegara.

Memang tidak salah bila Daerah yang di juluki Surga tersembunyi ini memiliki 76 spot wisata yang tersebar di Kepulauan Kei baik Kei Kecil dan Kei Besar, sehingga sudah barang tentu harus di ekspose secara masif, cetusnya.

Jasmono kembali menegaskan, dari 50 besar penganugrahan Desa wisata di Indonesia, 3 Ohoi/Desa berasal dari Maluku Tenggara di antaranya Ohoi Ngilngof, Ohoi Soinrat dan Ohoi Letvuan, bebernya.

Dari ketiga Ohoi/Desa ini sebagai model atau sampel pengembangan Desa wisata di daerah lain termasuk Ohoi Debut perlu di dorong sebagai Ohoi Wisata yang ikut berkompetisi secara nasional, harapnya.

Untuk mengikuti jejak 3 Ohoi/Desa sebelumnya, maka di butuhkan sebuah komitmen serta kerja keras yang tentunya di awali dari Ohoi sendiri, namun perlu faktor pertama yang di perhatikan adalah masalah keamanan serta kenyamanan dalam hal bisnis pariwisata.

Saat ini kata Jasmono, Pemerintah Daerah terus mendorong Ohoi Debut guna mendapatkan bantuan berupa pelabuhan Marina, sehingga ada potensi Ohoi Debut akan tumbuh dan berkembang kedepanya.

” Saya berharap bagi peserta Sail To Rally 2024, kiranya dapat menikmati keindahan alam Kei, meskipun dalam kurun waktu hanya 3 hari terlalu singkat dalam bagi peserta yang tergabung dalam gelombang pertama”.

Untuk menikmati ke indahan pulau Kei ini setidaknya membutuhkan waktu minimal 2 Minggu lamanya, karena dengan waktu yang cukup, maka akan menemukan ciri khas Kepulauan Kei yang sesungguhnya, ujar Jasmono.

Pelaksanaan Sail To Rally 2024, ada beberapa kelas yang di tawarkan yakni kuliner yang mana akan di pemahaman tentang cara pengelolaan Enbal dan Lat yang merupakan makan khas Daerah.

Selain itu, ada juga di ajarin menabuh tifa yang merupakan alat musik khas Daerah Kei dan juga bagaimana cara menari tarian khas Daerah Kepulauan Kei.

Menariknya lagi para peserta akan di perkenalkan juga Buker Jepang serta Gua Hawang yang terletak di Ohoi Letvuan yang memiliki nilai Historis yang sampai saat ini masih terjaga eksotisnya.
menyaksikan Bunker Jepang dan Gua Hawang di Ohoi Letvuan yang memiliki nilai historis yang sampai saat ini masih tetap terjaga, termasuk hutan bakau di Ohoi Dian Darat.

Untuk kata Jasmono, untuk menjelajahi spot 76 tempat wisata yang sangat mempesona tidak bisa dengan waktu singkat, sehingga mungkin peserta akan membutuhkan waktu yang cukup dengan menjadwalkan kembali di Kepulauan Kei, ujarnya.(**)

Related Post