Sab. Sep 21st, 2024

Raja Kirkes Dampingi Kapitan Ibra Lepas Sasi

Langgur, Lintas-Timur.com – Bandara Karel Satsuitubun pada Kamis 14/3/24 sempat di lakukan pemasangan Sasi/Hawear oleh sekelompok masyarakat Adat Ohoi Sathean Kecamatan Kei Kecil Kabupaten Maluku Tenggara.

Menurut sumber, aksi pemasangan Sasi/Hawear ini di lakukan sebagai bentuk ketidak puasan terhadap kecurangan hasil pleno rekapitulasi yang di lakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPUD) Kota Tual.

Sebagai bentuk protes terhadap KPUD Kota Tual ini, maka sekelompok warga Ohoi Sathean melakukan protes dalam bentuk pemasangan Sasi/Hawear mengingat di duga hilangnya perolehan suara Caleg pada dapil 6 Provinsi Maluku yang katanya berasal dari Ohoi/Desa Sathean.

Dugaan kecurangan itu terjadi setelah di ketahui saat rapat pleno rekapitulasi di mana hasil perolehan caleg tersebut yang awalnya tertera dalam C1 berjumlah 12, namun pada saat penghitungan perolehan di KPU bukan lagi 12 suara, malaikan tersisa hanya 2 suara, sehingga memicu aksi proses warga setempat, sehingga terjadi awal mula pemasangan Sasi.

Menyikapi persoalan tersebut, Pemerintah Daerah pada 15/3/24, tanpa menunggu lama, segera melakukan koordinasi dengan tokoh Adat yakni Agung Renwarin selaku Raja/Rat Ibra Ifit sekaligus pemilik kekuasaan atas hak hulayan petuanan Adat untuk dapat melepas Sasi/Hawear.

Melalui koordinasi serta pendekatan yang baik, maka pihak pemasang Sasi/Hawear pun dengan kerelaan dan kesadaran sendiri pun merelakan prosesi melepas Sasi secara Adat ada kendala apa pun.

Dalam prosesi pelepasan Sasi/Hawear Bandara Karel Satsuitubun di lakukan oleh Kubitan/kapitan Ibra Ifit yang di dampingi Raja/Rat Ibra dan di saksikan oleh Pejabat Bupati, Drs. Jasmono M.Si, Forkopimda dan Sekda Ir. Nicodemus Ubro serta seluruh Steacholder lainya.

Agung Renwarin selaku Rat/Raja Ibra usai pelepasan Sasi/Hawear berharap, kiranya peristiwa seperti ini kedepanya jangan terulang lagi mengingat Bandara adalah aset vital yang harus di lindungi dan di jaga oleh Negara.

Selain itu terhadap persoalan kecurangan terhadap penyelenggaran pemilu dalam kaitan dengan penghitungan suara, tidak ada kaitan dengan Bandara ini, tegas Raja.

Perlu di pahami, keberadaan Bandara Karel Satsuitubun saat ini tidak ada kaitanya dengan masyarakat dalam Raskap Ibra Ifit, mengingat lahan ini sebelum di bangun telah di bayar lunas oleh Negara, tegas Raja.

Olehnya itu, kiranya kedepan jangan lagi terulang, jika terdapat persoalan hendaknya menggunakan jalur yang sesuai dengan perundang-ungan yang berlaku, pungkas Raja.(**)

Related Post